Pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada hampir semua aspek kehidupan, tidak terkecuali bidang kesehatan dan berita kesehatan covid.
Hal ini menonjol dari perubahan gaya hidup masyarakat turut mensupport tumbuhnya keperluan baru terkait penemuan dan perkembangan teknologi di sektor hal demikian. Seperti halnya layanan telemedicine.
Temuan layanan kesehatan jarak jauh ini malahan telah bisa diakses jauh sebelum pandemi melanda.
Dilansir dari berita kesehatan indonesia, Masyarakat awam mungkin telah mengetahui penemuan hal demikian, namun pemakaiannya masih dalam tahap awal.
“Orang-orang mengobrol tentang telemedicine 20 tahun lalu, namun itu tidak sukses.”
“Sesudah Covid (pandemi), kami memandang banyak pasien mengerjakan konsultasi online.” Penunjuk diberi tahu Elie Chaillot, President & CEO GE Healthcare Intercontinental Region di Jakarta, belum lama ini.
Selain kita bisa memandang bahwa orang bisa dengan gampang menemui dokter atau berkonsultasi secara online mengenai situasi kesehatannya. Bisa juga mengakses berita kesehatan mental terlebih dahulu.
Keperluan itu, layanan ini juga menawarkan pasien untuk membikin janji dengan dokter untuk konsultasi, hingga perawatan melalui layanan chat atau video chat.
Ini telah mensupport GE Healthcare, perusahaan berkonsentrasi pada sektor perawatan kesehatan yang telah beroperasi di Indonesia selama 30 tahun, untuk lebih memajukan pengembangan penemuan kesehatan digital paling depan dan paling depan di industri.
Penemuan dan teknologi berbasis digital untuk kesehatan diinginkan dapat terus berkembang dan berkontribusi terhadap masyarakat luas.
Khusus untuk Indonesia, menurut Elie, Menteri Kesehatan menghadapi dua permasalahan yang perlu dirapikan.
Tantangan pertama yaitu angka kematian ibu yang mencapai 305 kematian/100.000 kelahiran. Angka ini di atas rata-rata dunia.
Berikutnya yaitu keinginan hidup. Kemauan hidup rata-rata dunia yaitu 80 tahun. Sedangkan di Indonesia hanya tercatat 71 tahun.
“Kami melaksanakan inovasi produk untuk menjawab kebutuhan di segala pasar, bagus pasar negara berkembang ataupun pasar maju atau matang.”
“Apa yang terjadi di Indonesia dikala ini juga mencerminkan jalan masuk layanan kesehatan di segala dunia,” lanjutnya.
Di kota besar seperti Jakarta, kita mungkin memiliki jalan masuk lebih besar ke layanan kesehatan. Melainkan seandainya sampai ke pelosok, pelayanan kesehatan masih belum mumpuni.
Oleh sebab itu, GE Healthcare berupaya untuk mengadaptasi solusinya untuk pasar negara berkembang (seperti Indonesia) dengan menyediakan jalan masuk lebih besar ke produk dan perangkat medis kelas atas lebih relatif murah.
GE Healthcare diketahui melaksanakan investasi besar dengan memanfaatkan teknologi digital berbasis agregasi data dan kecerdasan buatan (AI).
Salah satu perangkat yang dihadirkan yaitu Vscan Air, metode ultrasonik portabel untuk menolong diagnosis pasien, pun dapat dipakai di luar rumah sakit.
“Alat ini hanya seukuran telpon seluler. Kami juga memiliki Edison Digital Health Platform, sebuah inkubator digital yang mengumpulkan data dari pasien, mencakup data X-Ray, percobaan darah, percobaan urin, dan sebagainya,”tambah pria jebolan Lille II University Law & Health, Prancis ini.
Penemuan berbasis digital hal demikian dikatakan mampu menggabungkan segala data untuk menolong mempercepat diagnosis pasien oleh dokter.
Berdasarkan Elie, AI tak akan menggantikan dokter tetapi melengkapi dokter dengan data untuk membikin keputusan yang lebih cerdas, holistik, dan lebih tepat bagi pasien.
Pengumpulan data ini amat penting sebab meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam diagnostik, dan menghemat bermacam-macam biaya dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, sektor publik dan sektor swasta.
Akses lebih besar ke data kesehatan pasien dapat memfasilitasi pemberian obat yang lebih tepat serta pelayanan kesehatan lebih tepat dalam dunia kesehatan. Selain itu, prosesnya juga akan lebih pesat ke depannya.
Kita juga dapat mendapatkan lebih banyak obat pencegahan. “Contohnya, dikala kita mengumpulkan data medis pasien, kita mungkin menemukan bahwa pasien hal yang demikian tak memiliki penyakit. Melainkan data hal yang demikian dapat memberikan informasi perihal apa yang akan terjadi pada pasien dalam 10 tahun ke depan.”
“Dengan semacam itu kita dapat mengantisipasinya. dan prediksi dari kini.Itulah mengapa data penting,” lanjutnya. Dari perspektif perawatan kesehatan, inovasi ini dapat menolong penyedia layanan kesehatan menjadi lebih efisien. “Kami menghadirkan pengalaman global ini dan mencoba melokalisasi solusi GE Healthcare supaya relevan dengan pasar lokal.
Ini yaitu hal yang benar untuk dikerjakan di sini (Indonesia). “Diagnosis dari agregasi data akan memberikan data yang jitu bagi pasien. Dapat dikerjakan dari rumah sakit ke rumah sakit sehingga menjangkau wilayah yang lebih luas,” ujarnya.